Nadin dan Hakam adalah dua bersaudara.
Pada bulan Ramadan, mereka belajar menunaikan ibadah puasa. Karena usianya yang
masih kecil, Nadin dan Hakam hanya diminta ibunya berpuasa beduk atau
setengah hari saja. Setelah itu, dilanjutkan lagi hingga azan
Magrib. Menginjak hari keenam, dua saudara tersebut mendapatkan pengalaman
puasa lucu yang sangat mengesankan. Selain itu, cerita tersebut juga memberi
pelajaran yang sangat berharga pada mereka.
Pada
hari Minggu, Nadin dan Hakam ingin bermain ke rumah kakeknya. Sebelum
berangkat, Nadin bertanya pada saudaranya. Dia merasa bingung jika nanti
ditanya tentang puasa mereka.
Nadin
menegaskan akan menjawab dengan jujur jika dirinya hanya puasa setengah hari.
Namun, Hakam merasa malu jika puasanya hanya puasa beduk. Oleh karena itu, dia
lebih memilih menjawab bahwa dirinya puasa sehari penuh. Selain itu, dia juga
ingin mendapat pujian karena bisa kuat berpuasa hingga Magrib.
Sampai
di rumah kakeknya, keduanya memberi jawaban berbeda saat ditanyai tentang puasa
mereka. Setelah mendengar pengakuan dari cucu-cucunya, kakek langsung
menyediakan aneka makanan yang sangat lezat. Dari sinilah cerita puasa lucu
tersebut terus berlanjut.
Menu
yang sediakan tersebut hanya cukup untuk satu orang saja. Kebetulan, saat itu
waktu telah mendekati azan Zuhur. Kakek sebenarnya tahu jika Hakam
berbohong. Oleh karena itu, beliau ingin memberi pelajaran padanya.
Beberapa
saat kemudian, kakek berkata bahwa azan Zuhur telah tiba. Bagi yang puasa
beduk, ini adalah saatnya untuk berbuka. Sambil berkata demikian, kakek melirik
Hakam. Anak itu langsung merasa bingung dan gelisah. Sementara itu, setelah
mendengar penjelasan, Nadin langsung melahap semua menu yang disediakan
untuknya.
Melihat
pemandangan itu, Hakam hanya dapat menitikkan air liurnya saja. Dia sangat
menyesal telah berkata tidak jujur sehingga tidak dapat menikmati makanan itu.
Namun, pada akhirnya, Hakam menyadari jika berbohong itu tidak baik.
0 komentar:
Posting Komentar