Jika mendengar
kata“kelereng” tentunya sebagian besar kawan kawan pasti sudah tidak asing lagi. Seperti yang kita ketahui kelerengmerupakan mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Pada umumnyakelereng digunakan sebagai permainan anak-anak, dan kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Kelereng sendiri mempunyai sejarah yang unik. Tau nggak, jauh pada peradaban Mesir kuno, tahun 3000 SM, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda persahabatan. Salah seorang penggemar kelerengadalah Octavian, kelak menjadi Kaisar Agustus. Layaknya permainan, di Romawi saat itu juga mempunyai aturan-aturan resmi. Peraturan tersebut menjadi dasar permainan sekarang.
Teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pada 1864 di Jerman.Kelerang yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Namun, akibat Perang Dunia II, pengiriman mesin pembuat kelereng itu sempat terhenti dan akhirnya masing-masing negara mengembangkannya sendiri.
Mau tau cara bermainnya ??
Kawan kawan, cara bermain kelereng sangat mudah, yang pertama gambar lingkaran 2 sampai 3 kaki lebarnya, dengan menggunakan kapur di aspal atau beton, atau dengan mengunakan tongkat di tanah, atau sting pada karpet atau ubin.
Kedua, kawan kawan dapat menempatkan kelereng yang akan anda mainkan dan memilih target yang hendak anda tembak dalam lingkaran tersebut. Para pemain lain juga akan melakukun hal yang sama. Tembakan anda harus besar sehingga terlihat berbeda dengan kelereng yang lainnya sehingga anda dapat menembak mereka dengan mudah.
Ketiga, ambil giliran anda ketika saatnya tiba dengan menembakkankelereng dari luar lingkaran ke kelereng yang di dalam lingkaran tersebut. Tembak dengan berlutut di tanah dan membolakan kelerenganda keluar dari kepalan tangan anda dengan ibu jari anda.
Keempat, kumpulkan kelereng yang telah tradiers lempar dari lingkaran.
Kelima, tembak lagi jika tradiers berhasil mengetuk setiap kelerengkeluar dari lingkaran. Biarkan pemain lainnya menembak jika tradiers belum mengetuk kelereng apapun atau kelereng anda tetap dalam lingkaran.
Keenam, lanjutkan menembak pada saat gilirannya sampai lingkaran kosong.
Ketujuh, hitung jumlah kelereng di akhir pertandingan. Pemenangnya adalah pemain yang memiliki kelereng paling banyak.
kata“kelereng” tentunya sebagian besar kawan kawan pasti sudah tidak asing lagi. Seperti yang kita ketahui kelerengmerupakan mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Pada umumnyakelereng digunakan sebagai permainan anak-anak, dan kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Kelereng sendiri mempunyai sejarah yang unik. Tau nggak, jauh pada peradaban Mesir kuno, tahun 3000 SM, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kelereng tertua koleksi The British Museum di London berasal dari tahun 2000-1700 SM. Kelereng tersebut ditemukan di Kreta pada situs Minoan of Petsofa.Pada masa Rowami, permainan Kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan saat menjelang perayaaan Natal. Saat itu semua orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang berfungsi sebagai kelereng tanda persahabatan. Salah seorang penggemar kelerengadalah Octavian, kelak menjadi Kaisar Agustus. Layaknya permainan, di Romawi saat itu juga mempunyai aturan-aturan resmi. Peraturan tersebut menjadi dasar permainan sekarang.
Teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pada 1864 di Jerman.Kelerang yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Namun, akibat Perang Dunia II, pengiriman mesin pembuat kelereng itu sempat terhenti dan akhirnya masing-masing negara mengembangkannya sendiri.
Mau tau cara bermainnya ??
Kawan kawan, cara bermain kelereng sangat mudah, yang pertama gambar lingkaran 2 sampai 3 kaki lebarnya, dengan menggunakan kapur di aspal atau beton, atau dengan mengunakan tongkat di tanah, atau sting pada karpet atau ubin.
Kedua, kawan kawan dapat menempatkan kelereng yang akan anda mainkan dan memilih target yang hendak anda tembak dalam lingkaran tersebut. Para pemain lain juga akan melakukun hal yang sama. Tembakan anda harus besar sehingga terlihat berbeda dengan kelereng yang lainnya sehingga anda dapat menembak mereka dengan mudah.
Ketiga, ambil giliran anda ketika saatnya tiba dengan menembakkankelereng dari luar lingkaran ke kelereng yang di dalam lingkaran tersebut. Tembak dengan berlutut di tanah dan membolakan kelerenganda keluar dari kepalan tangan anda dengan ibu jari anda.
Keempat, kumpulkan kelereng yang telah tradiers lempar dari lingkaran.
Kelima, tembak lagi jika tradiers berhasil mengetuk setiap kelerengkeluar dari lingkaran. Biarkan pemain lainnya menembak jika tradiers belum mengetuk kelereng apapun atau kelereng anda tetap dalam lingkaran.
Keenam, lanjutkan menembak pada saat gilirannya sampai lingkaran kosong.
Ketujuh, hitung jumlah kelereng di akhir pertandingan. Pemenangnya adalah pemain yang memiliki kelereng paling banyak.
Di Jogja namanya "NEKERAN"
BalasHapusdi kandangan itu bakalikir :D
BalasHapus