Mengenal 5G dan Manfaatnya bagi Kita

 


Sejak tahun 2014, kita sudah bisa menikmati teknologi seluler generasi keempat yang kita kenal dengan 4G. Selama itu pula, kita telah menikmati kemajuan pengembangan aplikasi smartphone secara pesat, mulai dari kehadiran platform ojek online hingga semakin menjamurnya layanan video streaming, yang tentunya mengakselerasi pengalaman kita dalam memanfaatkan mobile broadband.

Kini, Indonesia tengah bersiap untuk mengimplementasikan 5G dan mengajak masyarakat luas untuk menikmati manfaat jaringan seluler di level yang lebih tinggi lagi. Pasalnya, 5G tidak hanya didesain untuk menghubungkan manusia dengan manusia, tapi juga manusia dengan perangkat atau suatu perangkat dengan perangkat lainnya.

Lantas, bisakah kita menyebut 5G lebih baik dari 4G? Jawabannya, iya. Secara garis besar, 5G sebagai teknologi jaringan seluler generasi kelima mampu menghadirkan kecepatan dan kapasitas data yang lebih tinggi serta latensi (waktu akses layanan data) yang jauh lebih rendah.

Jika bicara kecepatan data, secara teori 5G mampu menghadirkan peak data rate hingga 20 Gbps, atau sekitar 20 kali lebih tinggi dari peak data rate 4G. Kemudian, 5G pun memiliki latensi yang begitu rendah, yaitu 1ms, atau sekitar 10 kali lebih rendah dari 4G. Hal tersebut membuat 5G mampu menghadirkan akses yang lebih instan, khususnya pada pemanfaatan jaringan secara real-time. 5G juga didesain untuk mampu mengakomodasi connection density pada 1 juta perangkat/km2, atau 10 kali lebih banyak dari 4G.

Di samping itu, 5G juga hadir sebagai ekosistem yang lebih utuh dan mumpuni dibandingkan 4G. Jika 4G difokuskan untuk menghadirkan layanan broadband yang lebih cepat dari 3G, maka 5G didesain untuk menjadi sebuah platform yang tidak hanya meningkatkan pengalaman mobile broadband, namun juga mampu mendukung lahirnya berbagai platform atau use case baru.

Maka dari itu, 5G kerap disebut sebagai game-changer dalam teknologi jaringan mobile, karena ia mampu membuka lebih banyak peluanguse cases baru, baik di segmen konsumen (B2C) maupun segmen enterprise (B2B). Kehadiran 5G dalam memberikan pengaruh besar untuk mentransformasi hidup kita diejawantahkan melalui tiga kategori inovasi utama, yaitu eMBB (enhanced Mobile Broadband), uRLLC (Ultra-Reliable and Low Latency Communications), and mMTC (massive Machine Type Communication).

Pada eMBB, kita sebagai konsumen akan menjadi pihak yang mendapat keuntungan terbesar dari inovasi tersebut. Pasalnya, eMBB mampu mengakomodasi kapasitas jaringan yang lebih besar untuk menjaga kecepatan data tetap berada di level tertingginya di berbagai kondisi, seperti di tengah keramaian atau ketika kita sedang bergerak dalam perjalanan.

Dengan berbagai inovasi di lini eMBB, 5G akan memungkinkan kita untuk menikmati pemanfaatan teknologi yang lebih matang di berbagai sektor, mulai dari video streaming berkualitas tinggi, virtual reality (VR), augmented reality (AR), hingga cloud gaming.

Kemudian, pada kategori uRLLC, 5G mampu mengakselerasikan transformasi industri lebih jauh lagi. 5G mampu menghadirkan use case yang luas untuk mendukung pelaku industri dalam meningkatkan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan presisi di setiap kegiatan operasionalnya.

Berbekal kecepatan download yang begitu tinggi, latensi yang amat rendah, serta ketersediaan dan kapasitas data yang besar, 5G dapat mematangkan bermacam inovasi, seperti layanan kesehatan jarak jauh (termasuk remote surgery), kendaraan otonom, wireless automation di kawasan industri (mencakup remote controlling machinery, smart surveillance, dan smart factory), remote robotics, serta pengembangan smart grid.

Lalu, di sektor mMTC, penerapan inovasinya akan sangat bermanfaat pada pengembangan smart farming dan smart agriculture untuk menciptakan kegiatan pertanian yang lebih presisi. Selain itu, pada koridor inovasi ini, 5G juga dapat mendorong pengembangan smart city yang lebih mentransformasi hidup masyarakat, mulai dari moda transportasi yang lebih aman dan terintegrasi hingga penerapan IoT yang lebih luas di berbagai sektor pengembangan kota dan kebijakan publik.

Hal tersebut dapat dimungkinkan berkat kemampuan 5G menghubungkan sensor dan perangkat dalam jumlah besar melalui kecepatan data dan mobilitas yang lebih baik. Selain itu, 5G dapat mendukung beragam persyaratan komunikasi IoT yang dapat mendorong berbagai inovasi di kategori mMTC.

Ketiga kapabilitas 5G di atas mampu menjawab berbagai kendala dalam hal bandwidth, latensi, dan konektivitas dalam jumlah besar yang dijumpai pada teknologi 4G. Maka dari itu, kehadiran 5G akan memberikan pengaruh yang lebih besar untuk mentransformasi hidup kita jika dibandingkan dengan kemunculan 4G dulu. 5G pun disebut sebagai teknologi jaringan mobile pertama yang memberikan manfaat  besar bagi industri dan sektor konsumen.

Dalam beberapa tahun ke depan, teknologi 5G dan kemampuan konektivitasnya yang superior bahkan dapat terintegrasi lebih jauh lagi dengan teknologi-teknologi terdepan lainnya, seperti virtualisasi dalam programmable network, cloud-native applications, serta Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk pengembangan self-learning cognitive networks. Dengan begitu, 5G dapat membentuk dunia yang terkoneksi secara digital sepenuhnya sekaligus memberikan nilai tambah bagi pelanggan di setiap pemanfaatannya.

Telkomsel pun memahami besarnya manfaat yang dapat dihadirkan 5G di keseharian kita. Maka dari itu, sebagai leading digital telco company yang terus bergerak maju menghadirkan implementasi teknologi terkini yang tepat guna bagi masyarakat, Telkomsel terus mengakselerasikan pengembangan jaringan 5G agar bisa digelar di Indonesia.

Upaya tersebut telah dimulai Telkomsel sejak 2018 lalu kala menghadirkan ‘‘Telkomsel 5G Experience Center’’ dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Sejak saat itu, Telkomsel terus melakukan uji coba lanjutan yang ditunjang dengan kolaborasi bersama sejumlah mitra strategis dan pemangku kepentingan, seperti yang dilakukan Telkomsel melalui inisiatif “Telkomsel 5G for Industry 4.0” yang diselenggarakan di Batam pada akhir 2019.

Ke depan, Telkomsel akan terus fokus dalam pematangan implementasi 5G di Indonesia. Dengan begitu, Telkomsel dapat membuka lebih banyak peluang dan kesempatan bagi pelanggan, pelaku industri, hingga lembaga pemerintahan dalam memanfaatkan teknologi jaringan seluler generasi terbaru yang mampu mendorong lebih banyak inovasi yang dapat mentransformasi kehidupan sehari-hari masyarakat lebih jauh lagi.

Sumber: https://www.telkomsel.com/about-us/blogs/mengenal-5g-dan-manfaatnya-bagi-kita

 

Apa sih sebenarnya “Black Box” itu?


Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah “Black box”, apalagi setelah terjadinya kecelakaan pesawat Malaysia Airline (MAS) MH370 bulan Maret 2014. Nah sebenarnya apasih yang dimaksud dengan Black box itu? apakah benar warnanya hitam kelam?

Black box sebenarnya hanya istilah, warna aslinya adalah dominan jingga, merah atau warna yang mencolok, tujuannya agar mudah dilihat/ditangkap mata. Bentuknya umumnya persegi panjang tetapi ada juga yang bulat. Black box memiliki peran yang cukup penting dalam dunia penerbangan, karena berfungsi merekam semua data dan aktivitas di dalam pesawat saat penerbangan.

Umumnya black box terdiri dari dua bagian, bagian pertama disebut Cockpit Voice Recorder (CVR) berfungsi untuk merekam semua pembicaraan yang dilakukan didalam cockpit baik antara pilot dengan co-pilot maupun dengan ATC (Pemandu Lalu Lintas Udara/Air Traffic Controller)di bandara. Umumnya melalui pembacaan kotak ini dapat terungkap penyebab kecelakaan yang terjadi pada pesawat terbang melalui transkrip pembicaraan  antara mereka berdua maupun dengan ATC.

Bagian yang kedua disebut Flight Data Recorder (FDR), berfungsi mencatat hal-hal terkait dengan operasi dan karakteristik pesawat seperti data dari kecepatan, percepatan, ketinggian, posisi kontrol kokpit, status autopilot, termometer, pengukur mesin,  permukaan atur posisi, beralih posisi, aliran bahan bakar dan berbagai parameter lainnya. Parameter-parameter tersebut direkam beberapa kali per detik, beberapa type FDR dapat juga merekam data pada frekuensi yang lebih tinggi saat masukan berubah dengan cepat.

Black box umumnya ditempatkan dibagian kepala atau ekor pesawat dengan perkiraan bila terjadi kecelakaan maka bagian inilah yang relatif utuh. Selain itu Black box ini sendiri juga di lapisi dengan bahan yang cukup tahan api, kedap air dan dilengkapi dengan beacon yang memancarkan sinyal dengan frekruensi tertentu, sehingga data masih tetap terbaca meskipun pesawatnya hancur. Melalui Black box inilah, para ahli berharap misteri kecelakaan sebuah pesawat dapat terungkap. (***)

http://www.tahukahkamu.org/news.detail.php?id=78&title=Apa.sih.sebenarnya.%E2%80%9CBlack.Box%E2%80%9D.itu?#

  

Workbook Surat Al-Kahfi



Kalian pernah mendengar surat Al-Kahfi bukan? Surat ini berisi berbagai macam kisah yang penuh hikmah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk membaca surat ini pada hari jum’at agar disinari cahaya di antara dua jum’at. Nah, kali ini muslim kecil akan mengajak adik-adik untuk lebih mengenal kandungan surat Al-Kahfi. Adik-adik bisa belajar sambil bermain bersama ayah dan ibu. Menyenangkan bukan? Download ebooknya di sini  ya!

(Sumber: http://muslimkecil.com/category/kisah-dalam-al-quran/)

Kisah Pembangunan Ka’bah dan Peletakan Hajar Aswad



Ketika Rasulullah berusia tiga puluh lima tahun, beliau belum diangkat oleh Allah sebagai seorang nabi. Waktu itu kota Makkah dilanda banjir besar yang meluap sampai ke Masjidil Haram. Orang-orang Quraisy menjadi khawatir banjir ini akan dapat meruntuhkan Ka’bah.

Selain itu, bangunan Ka’bah dulunya belumlah beratap. Tingginya pun hanya sembilan hasta. Ini menyebabkan orang begitu mudah untuk memanjatnya dan mencuri barang-barang berharga yang ada di dalamnya.

Oleh karena itu bangsa Quraisy akhirnya sepakat untuk memperbaiki bangunan Ka’bah tersebut dengan terlebih dahulu merobohkannya.

Untuk perbaikan Ka’bah ini, orang-orang Quraisy hanya menggunakan harta yang baik-baik saja. Mereka tidak menerima harta dari hasil melacur, riba dan hasil perampasan.

Di awal-awal perbaikan, pada awalnya mereka masih takut untuk merobohkan Ka’bah. Akhirnya salah seorang dari mereka yang bernama Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy bangkit mengawali perobohan tersebut. Setelah melihat tidak ada hal buruk yang terjadi pada Al-Walid, orang-orang Quraisy pun mulai ikut merobohkan Ka’bah sampai ke bagian rukun Ibrahim.

Mereka kemudian membagi sudut-sudut Ka’bah dan mengkhususkan setiap kabilah dengan bagian-bagiannya sendiri. Pembangunan kembali Ka’bah ini dipimpin oleh seorang arsitek dari bangsa Romawi yang bernama Baqum.

Rasulullah ikut Membangun

Rasulullah sendiri ikut bersama-sama yang lain membangun kabah. Beliau bergabung bersama paman beliau Abbas radhiyallahu ‘anhu. Ketika beliau mengambil batu-batu, Abbas menyarankan kepada beliau untuk mengangkat jubah beliau hingga di atas lutut. Namun Allah menakdirkan agar aurat beliau senantiasa tertutup, sehingga belum sempat beliau mengangkat jubahnya, beliau jatuh terjerembab ke tanah.

Beliau kemudian memandang ke atas langit sambil berkata, “Ini gara-gara jubahku, ini gara-gara jubahku”. Setelah itu aurat beliau tidaklah pernah terlihat lagi.

Peletakan Hajar Aswad

Sebelum kita lanjutkan kisah ini, tahukah kalian apa itu hajar aswad?

Hajar Aswad adalah sebuah batu yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari surga. Dulu batu itu berwarna putih, namun karena dosa-dosa anak Adam, maka batu itu pun berubah menjadi berwarna hitam.

Nah, ketika pembangunan sudah sampai ke bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih tentang siapa yang mendapatkan kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula. Mereka berselisih sampai empat atau lima hari. Perselisihan ini bahkan hampir menyebabkan pertumpahan darah.

Abu Umayyah bin Al-Mughirah Al-Makhzumi kemudian memberikan saran kepada mereka agar menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali lewat pintu masjid. Bangsa Quraisy pun menyetujui ide ini.

Allah subhanahu wa ta’ala kemudian menakdirkan bahwa orang yang pertama kali lewat pintu masjid adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Orang-orang Quraisy pun ridha dengan diri beliau sebagai penentu keputusan dalam permasalahan tersebut.

Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka. Bagaimana jalan keluarnya?

Beliau mengambil selembar selendang. Kemudian Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih untuk memegang ujung-ujung selendang itu. Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-lah yang kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut.

Ini merupakan jalan keluar yang terbaik. Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar ini. Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan darah.

Akhir Pembangunan Ka’bah

Bangsa Quraisy akhirnya kehabisan dana dari penghasilan baik-baik yang mereka kumpulkan. Mereka akhirnya menyisakan bangunan Ka’bah di bagian utara seukuran enam hasta yang kemudian disebut Al-Hijir atau Al-Hathim.

Mereka juga membuat pintu Ka’bah lebih tinggi daripada permukaan tanah. Setelah bangunan Ka’bah mencapai ketinggian lima belas hasta, mereka memasang atap dengan disangga enam sendi.

Ka’bah pun selesai dibangun kembali. Tingginya sekarang lima belas meter, panjang sisinya di bagian Hajar Aswad dan sebaliknya adalah sepuluh meter. Hajar aswad sendiri diletakkan satu setengah meter dari lantai. Adapun sisi yang lain panjangnya dua belas meter. Pintu Ka’bah diletakkan dua meter dari permukaan tanah. (*)

(Sumber: Kisah Ka’bah, Penerbit Al-Ilmu Jogjakarta)

Memburu Lailatul Qadar di Rumah



Tidak disebutkannya kapan waktu tepatnya lailatul qadar yang memiliki keutamaan malam yang lebih baik dari 1000 bulan, sungguh-sungguh akan memberikan jejak.

Ya, jejak siapa orang yang bersungguh-sungguh dan siapa yang bermalas-malas.

Orang yang bersungguh-sungguh akan terus menghidupkan sepuluh malam terakhirnya dengan ibadah, seraya berharap ada satu malam yang dilaluinya bertepatan dengan malam lailatul qadar.

Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020)

Bisakah Meraih Lailatul Qadar Tanpa Itikaf di Masjid?

Mungkin banyak diantara kaum muslimin yang bertanya-tanya, apakah bisa mendapatkan malam lailatul qadar sedangkan ia tidak itikaf di masjid.

Maka jawabannya adalah, tetap bisa mendapatkan keutamaan lailtul qadar. Karena itikaf di masjid bukanlah syarat untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Karena lailatul qadar itu terkait dengan waktu, bukan dengan tempat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Di dalam bulan Ramadhan itu terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak mendapati malam tersebut, maka ia akan diharamkan mendapatkan kebaikan.” (HR. An Nasai no. 2106)

Hadis-hadis yang menerangkan tentang lailatul qadar hanya menerangkan waktu, dan tidak ada yang menerngkan tempat atau mensyaratkan masjid sebagai tempat khusus mendapatkan malam lailatul qadar. Ini karunia Allah atas hamba-hambaNya, agar dimanapun mereka berada, tetap dapat meraih keberkahan lailatul qadar, jika mereka mengisi malamnya dengan amal ibadah.

Maka bagi yang tidak dapat beritikaf, seperti saat ini dikarenakan wabah corona, atau mungkin karena musafir, wanita nifas dan haid, mereka tetap bisa mendapatkan malam lailatul qadar, jika mereka mengisi malamnya dengan beribadah kepada Allah.

Memburu Lailatul Qadar di Rumah

Mencari lailatul qadar bukanlah menanti berdiri sambil menatap menghitung bintang tanpa amalan. Karena lailatul qadar adalah waktu, waktu yang terbentang sejak datangnya malam hingga terbit fajar. Siapa yang melakukan ibadah di malam itu, niscaya ia akan beruntung.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Nabi shallallahu’alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan ber’ibadah dan membangunkan keluarga Beliau. (HR. Bukhori dan Muslim)

Amalan Lailatul Qadar

Berikut ini beberapa amalan yang dapat kita kerjakan di sepuluh malam terakhir ramadhan agar mendapatkan keberkahan lailatul qadar,

1. Shalat.

Nabi shalallahu’alaihi wasaallam bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no.1901)

Dari ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahuanha berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يخلط العشرين بالصلاة و النوم، فإذا كان العشر شمر و وشد معزره

“Nabi shallallahu’alaihi wasallam di dua puluh hari (awal ramadan) menggabungkan antara shalat dan tidur, namun bila memasuki sepulu (malam terakhir) beliau bergadang dan mengencangkan sarung beliau.” (HR. Ahmad 6/146)

2. Membaca Al Quran.

Telah kita ketahui bersama bahwa lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Quran, sebagaimana Allah berfiman,

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.” (QS. AlQadar: 1)

Maka menghidupkan malam terseebut dengan memperbanyak membaca Al Quran adalah salah satu hal yang utama, terlebih setiap huruf yang kita baca akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan.

3. Bersedekah

4. Memperbanyak Dzikir.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

يكون بالصَّلاة ، والذِّكر ، والدُّعاء ، وقراءة القُرآن ، وغير ذلك من وجوه الخير

“Menghidupkan Lailatul Qadar dapat dilakukan dengan melakukan shalat, dzikir, do’a, membaca Al Quran dan berbagai bentuk kebaikan yang lain.” (Fatawa Ibnu Baz 15/426)

Semoga dengan mengerjakan amalan-amalan tersebut, kita dapat berjumpa dengan lailatul qadar dan meraih keberkahan di dalamnya secara maksimal. Amin.

****

Penulis: M. Fatwa Hamidan

(Alumni PP. Hamalatul Quran dan mahasiswa sarjana fakultas syariaah, Universitas Islam Madinah)

Artikel: www.HamalatulQuran.com