Tidak disebutkannya
kapan waktu tepatnya lailatul qadar yang memiliki keutamaan malam yang lebih
baik dari 1000 bulan, sungguh-sungguh akan memberikan jejak.
Ya, jejak siapa
orang yang bersungguh-sungguh dan siapa yang bermalas-malas.
Orang yang
bersungguh-sungguh akan terus menghidupkan sepuluh malam terakhirnya dengan
ibadah, seraya berharap ada satu malam yang dilaluinya bertepatan dengan malam
lailatul qadar.
Rasulullah
shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ
رَمَضَانَ
“Carilah lailatul
qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020)
Bisakah Meraih
Lailatul Qadar Tanpa Itikaf di Masjid?
Mungkin banyak
diantara kaum muslimin yang bertanya-tanya, apakah bisa mendapatkan malam
lailatul qadar sedangkan ia tidak itikaf di masjid.
Maka jawabannya
adalah, tetap bisa mendapatkan keutamaan lailtul qadar. Karena itikaf di masjid
bukanlah syarat untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Karena lailatul qadar
itu terkait dengan waktu, bukan dengan tempat.
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا
فَقَدْ حُرِمَ
“Di dalam bulan
Ramadhan itu terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang
tidak mendapati malam tersebut, maka ia akan diharamkan mendapatkan kebaikan.”
(HR. An Nasai no. 2106)
Hadis-hadis yang
menerangkan tentang lailatul qadar hanya menerangkan waktu, dan tidak ada yang
menerngkan tempat atau mensyaratkan masjid sebagai tempat khusus mendapatkan
malam lailatul qadar. Ini karunia Allah atas hamba-hambaNya, agar dimanapun
mereka berada, tetap dapat meraih keberkahan lailatul qadar, jika mereka
mengisi malamnya dengan amal ibadah.
Maka bagi yang tidak
dapat beritikaf, seperti saat ini dikarenakan wabah corona, atau mungkin karena
musafir, wanita nifas dan haid, mereka tetap bisa mendapatkan malam lailatul
qadar, jika mereka mengisi malamnya dengan beribadah kepada Allah.
Memburu Lailatul
Qadar di Rumah
Mencari lailatul
qadar bukanlah menanti berdiri sambil menatap menghitung bintang tanpa amalan.
Karena lailatul qadar adalah waktu, waktu yang terbentang sejak datangnya malam
hingga terbit fajar. Siapa yang melakukan ibadah di malam itu, niscaya ia akan
beruntung.
Dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ
الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Nabi
shallallahu’alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan),
Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan ber’ibadah dan
membangunkan keluarga Beliau. (HR. Bukhori dan Muslim)
Amalan Lailatul
Qadar
Berikut ini beberapa
amalan yang dapat kita kerjakan di sepuluh malam terakhir ramadhan agar
mendapatkan keberkahan lailatul qadar,
1. Shalat.
Nabi
shalallahu’alaihi wasaallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Barangsiapa
melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala
dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari
no.1901)
Dari ummul mukminin
‘Aisyah radhiyallahuanha berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يخلط العشرين
بالصلاة و النوم، فإذا كان العشر شمر و وشد معزره
“Nabi
shallallahu’alaihi wasallam di dua puluh hari (awal ramadan) menggabungkan
antara shalat dan tidur, namun bila memasuki sepulu (malam terakhir) beliau
bergadang dan mengencangkan sarung beliau.” (HR. Ahmad 6/146)
2. Membaca Al Quran.
Telah kita ketahui
bersama bahwa lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Quran, sebagaimana
Allah berfiman,
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ
“Sesungguhnya Kami
telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.” (QS. AlQadar: 1)
Maka menghidupkan
malam terseebut dengan memperbanyak membaca Al Quran adalah salah satu hal yang
utama, terlebih setiap huruf yang kita baca akan dilipat gandakan menjadi
sepuluh kebaikan.
3. Bersedekah
4. Memperbanyak
Dzikir.
Syaikh Abdul Aziz
bin Baz rahimahullah berkata,
يكون بالصَّلاة ، والذِّكر ، والدُّعاء ، وقراءة القُرآن ، وغير ذلك
من وجوه الخير
“Menghidupkan
Lailatul Qadar dapat dilakukan dengan melakukan shalat, dzikir, do’a, membaca
Al Quran dan berbagai bentuk kebaikan yang lain.” (Fatawa Ibnu Baz 15/426)
Semoga dengan
mengerjakan amalan-amalan tersebut, kita dapat berjumpa dengan lailatul qadar
dan meraih keberkahan di dalamnya secara maksimal. Amin.
****
Penulis: M. Fatwa
Hamidan
(Alumni PP.
Hamalatul Quran dan mahasiswa sarjana fakultas syariaah, Universitas Islam
Madinah)
Artikel:
www.HamalatulQuran.com
0 komentar:
Posting Komentar