Keistimewaan Bulan Dzulhijjah.

Kawan-kawan bulan Dzulhijjah sudah semakin dekat. Sebenarnya apa yang  menjadi keistimeaan bulan tersebut sehingga banyak ditunggu-tunggu kedatangannya oleh kaum muslim diseluruh dunia.
Sepuluh hari pertama dari bulan dzulhijjah memang hari-hari yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan, sebagaimana firman Allah subhanahuwata’ala :
Artinya : “demi fajar. Dan malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr : 1- 2)
Para ulama baik yang terdahulu maupun belakangan bersepakat bahwa makna dari malam yang sepuluh itu adalah di bulan Dzulhijjah, demikian pula pendapat dari Ibnu Abbas.
Hal itu juga ditegaskan oleh Rasulullah bahwa dianjurkan bagi setiap muslim untuk memperbanyak amal-amal saleh dan ketaatan di hari-hari awal dari dzulhijjah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa beliau nabi bersabda,” ,”Tidaklah ada hari-hari yang beramal shaleh didalamnya lebih dicintai Allah dari pada hari-hari ini—yaitu sepuluh hari—para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? Beliau saw menjawab,”tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan harta lalu orang itu tidak kembali dengan membawa itu semua sama sekali.”
Kawan-kawan, diantara amal-amal saleh yang bisa dilakukan seorang muslim di hari-hari itu misalnya : berpuasa. Meskipun terdapat riwayat Aisyah bahwa dirinya belum pernah melihat Rasulullah  berpuasa dihari-hari awal—selain hari kesepuluh—akan tetapi tidak melihatnya Aisyah bukan berarti Rasulullah tidak berpuasa di hari-hari itu, sebagaimana dikatakan Nawawi didalam “Syarh” nya.
Jadi dibolehkan bagi seorang muslim untuk berpuasa dihari-hari itu terlebih lagi jika puasa itu dilakukan pada hari Arafah (9 dzulhijjah) berdasarkan riwayat Abu Daud dari beberapa isteri nabi berkata,”Rasulullah saw berpuasa pada tanggal 9 dzulhijjah” 
Selain puasa seorang muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikrullah dengan memperbanyak takbir dan tahlil, sebagaimana firman Allah Ta'ala :
Artinya : “Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (QS. Al Hajj : 28)
Akan tetapi hal itu tidaklah menafikan amal-amal saleh lainnya untuk bisa dilakukan pada hari-hari pertama dari bulan Dzulhijjah. Dikarenakan hadits Bukhori diatas tidaklah membatasi dengan macam atau jenis amal saleh tertentu. Sebaliknya hadits itu memberikan keluasan kepada setiap muslim untuk memilih amal ketaatan apa saja yang dikehendakinya untuk dilakukan pada hari-hari itu karena pada dasarnya setiap amal taat adalah amal saleh, seperti : puasa, dzikir, membaca al Qur’an, itikaf, infaq, sedekah, umroh, haji atau yang lainnya.
Nah kawan-kawan dapat mengamalkan amal-amal saleh tersebut diatas sesuai dengan kemampuan, misal banyak membaca Al Qur’an, berdzikir, puasa.

0 komentar:

Posting Komentar