Sangat menarik untuk
melihat sejarah dan perkembangan agama Islam di Negeri Paman Sam. Ternyata, di
negara yang dipimpin oleh Donald Trump, Islam sudah masuk sejak berpuluh-puluh
tahun silam.
Buktinya ada di
pedalaman North Dakota, tepatnya di kota kecil bernama Ross, dengan jumlah penduduk
112 orang. Di sana berdiri sebuah masjid yang dipercaya sebagai Masjid Tertua
di Amerika Serikat.
Tidak ada plang nama
di depan masjid ini, tidak seperti masjid-masjid di Indonesia. Bentuk
bangunannya pun biasa saja, tidak megah seperti di sini. Tak ada menara yang
tinggi menjulang, yang ada hanyalah bangunan masjid sederhana.
Dibangun oleh
Imigran Suriah
Ditelusuri
detikTravel, Minggu (26/4/2020), masjid ini pertama kali dibangun oleh keluarga
imigran dari Suriah dan Lebanon. Mereka datang ke Amerika pada tahun 1902 untuk
mengubah nasib sekaligus menyelamatkan diri penindasan penguasa Turki saat itu.
Sampai di kota Ross,
mereka mengolah lahan sambil pelan-pelan membangun pemukiman. Di tahun 1929,
karena jumlah penduduk makin banyak, akhirnya sebuah masjid pun dibangun untuk
mengakomodasi kegiatan ibadah warga.
Di zaman itu,
perlakuan rasis masih sering diterima oleh komunitas muslim di kota tersebut.
Namun lama kelamaan, akhirnya mereka bisa menerima dan hidup saling bertoleransi
satu sama lain.
Seiring berjalannya
waktu, jumlah penduduk muslim di kota Ross berkurang karena pindah dan menikah
dengan orang Kristen. Sampai pada tahun 1979, masjid dengan struktur asli harus
roboh dimakan usia.
Akhirnya di tahun
2005, masyarakat bersama umat kristiani, membangun kembali masjid ini dari nol.
Mereka saling bergandengan tangan, menyumbang tenaga dan uang, hingga akhirnya
Masjid North Dakota bisa berdiri lagi.
Masjid seluas 33
meter persegi ini dibangun ulang sebaik mungkin. Dengan penambahan kubah di
bagian atapnya, agar orang tahu bahwa bangunan tersebut adalah sebuah masjid.
Komunitas muslim di sana akhirnya memiliki tempat ibadah lagi.
https://travel.detik.com/
0 komentar:
Posting Komentar