Wanita Tua Teman Nabi Musa disurga



Oleh Ust. Abu Ayyub
Suatu hari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam menemui seorang badui dikediamannya, melihat kedatangan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam maka badui menghormati dan memuliakannya. Karena sambutan hangat dari badui ini lalu Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam memintanya untuk datang kepadanya agar bisa membalas kebaikan dengan kebaikan. Ketika badui itu datang, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam menanyakan hajatnya. Beliau bersabda:
“Wahai badui, katakanlah keperluanmu?”  Dia menjawab, “Ya Rasulullah aku memerlukan seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang bisa diperah susunya oleh keluargaku.” Dan dia mengucapkannya dua kali.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepadanya, “Mengapa kamu tidak seperti wanita tua Bani Israil?”  Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah wanita tua Bani Israil itu?”
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam menjawab, “Sesungguhnya Musa hendak berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat ditengah jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata kepadanya, ‘Kami katakan kepadamu wahai Musa bahwa Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan tulang-tulangnya bersama kami.’ Musa menjawab, ‘Siapa di antara kalian yang mengetahui kuburan Yusuf?’
Mereka menjawab, ‘Yang tahu kuburan Yusuf hanyalah seorang wanita tua Bani Israil.’ Maka Musa memintanya agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya, ‘Tunjukkan kepadaku di mana kubur Yusuf.’ Wanita itu menjawab: ‘Aku tidak mau menunjukannya sampai engkau member kepastian kedudukanku!. Kedudukan apa yang engkau maksud? Sahut Musa. “ Aku menemanimu di surga”. Karena Musa tidak menyukai permintaannya, maka Allah mewahyukan kepadanya dan berfirman, ‘Kabulkanlah permintaannya.’  Musa pun memberikan apa yang diminta. Lalu wanita itu mendatangi sebuah danau dan berkata, ‘Kuraslah airnya.’ Ketika air telah surut, wanita itu berkata, ‘Galilah di sini.’ Begitu mereka menggali, mereka menemukan tulang-tulang Yusuf. Begitu ia diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat terang seperti cahaya pada siang hari.” [HR. Hakim dalam Mustadrak (2/624), no. 4088. Dia berkata, “Hadis ini sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim].
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam melihat permintaan dan hajat si badui tersebut sangat remeh, maka beliau menyampaikan hadis tentang wanita tua Bani Israil yang mengutarakan satu permintaan besar kepada Musa manakala kesempatan itu terbuka. Dia tidak mau memenuhi permintaan Musa sebelum Musa menyanggupi permintaannya, yaitu menyertainya di surga.
Musa tidak mengkabulkan permintaannya wanita tua itu karena  dia melihat permintaannya berlebih-lebihan, dan apa yang dilakukannya tidak sepadan dengan agungnya permintaan. Maka Allah mewahyukan kepadanya supaya mengkabulkan permintaannya.
Ingat…barang siapa meminta kepada Allah atas perkara-perkara yang tinggi, niscaya Allah mengabulkan permintaannya, walaupun dia tidak mencapai derajat orang-orang yang berhak meraih derajat tersebut. Orang yang mencari syahadah dengan benar, niscaya Allah menyampaikan derajat orang-orang yang mati syahid, walaupun dia mati di atas tempat tidurnya.
Abu Bakar tidak merasa cukup dengan satu pintu surga.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menginfakkan sepasang harta dari segala sesuatu di jalan Allah (yakni sepasang kuda, unta atau yang lainnya), maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga (dengan panggilan): “Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan.” Barangsiapa termasuk orang yang ahli sholat, dia dipanggil dari pintu sholat. Barangsiapa termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa ahli puasa, akan dipanggil dari pintu  ar-Royyan.”
Abu Bakar berkata, “Seseorang dipanggil dari salah satu pintu tersebut tidaklah masalah (sebab satu pintu saja sudah merupakan kenikmatan), akan tetapi adakah seseorang yang dipanggil dari semua pintu-pintu itu, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iya, dan aku berharap engkau adalah salah seorang di antara mereka wahai Abu Bakar.” (HR. Al-Bukhari, no. 3393)
Dalam redaksi yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada, dan engkaulah orang itu wahai Abu Bakar.” [HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 6867]

0 komentar:

Posting Komentar