Supermoon 2012, Mengintip Cantiknya Bulan Saat Dekat Dengan Bumi



Sabtu malam tanggal 5/05/12 kemarin ada sebuah fenomena alam yang jarang terjadi di langit Bumi, yaitu Supermoon atau Lunar perigee. Disaat tersebut, bulan yang purnama akan nampak lebih cantik dan besar dari pada biasanya, sebab jarak bulan lebih mendekat ke planet Bumi.
Para ahli mengatakan bahwa saat supermoon terjadi, ukuran penampakan bulan akan lebih besar 14% dan kecerahannya 30% lebih cerah.
Jarak bulan saat fenomena itu terjadi adalah 221.802 mil dari bumi, sekitar 15.300 mil lebih dekat dari rata-rata. Hal tersebut terjadi karena bulan melintasi Bumi dalam orbit elips, bukan melingkar sempurna.


Walaupun demikian, memang perubahan ukuran dan kecerahan tersebut tidak akan nampak terlalu mencolok jika dilihat dengan mata telanjang, kata Dr Robert Massey, dari the Royal Astronomical Society seperti dilansir Dailymail.
Setelah mencapai titik orbit terdekat, barulah bulan purnama nampak sedikit terlihat perubahannya.
Para ahli pun membantah mitos yang mengatakan bahwa saat supermoon terjadi, kemungkinan akan mempengaruhi otak manusia hingga banyak kejahatan yang akan terjadi.


Bencana alam pun tidak terjadi sebab pengaruh dari supermoon, seperti isu yang beredar di kalangan masyarakat.
Jadi sebaiknya dinikmati saja fenomena langka ini, sebagai mana yang nampak pada foto-foto supermoon dari berbagai negara di Eropa ini.
(Sumber: sidominews)


Dari Republika.co.id:  Bulan yang bulat dan seolah tampak besar serta bersinar keemasan (supermoon) pada Sabtu malam jangan dikait-kaitkan dengan ramalan akan datangnya bencana, kata pakar astronomi Thomas Djamaluddin.

"Tidak ada dampak apa pun," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) tersebut yang dihubungi dari Jakarta, Sabtu malam.
Menurut dia, astronomi tak mengenal istilah supermoon, selain itu astronomi juga tak pernah mengaitkannya dengan bencana.
Istilah supermoon dan kaitannya dengan bencana, urainya, hanya ada dalam astrologi, dan astrologi adalah pemahaman bahwa posisi benda-benda langit berpengaruh pada nasib kehidupan manusia di bumi.
"Namun astrologi bukanlah cabang sains, sedangkan astronomi adalah cabang sains atau ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan dan kondisi fisik benda-benda langit," katanya.
Sesungguhnya, ujarnya, puncak purnama terjadi pada Minggu pagi 6 Mei pukul 10.35 WIB dengan perigee (jarak terdekat) bulan dengan bumi terjadi pada pukul 10:34 WIB pada jarak 357.000 km, 27.000 km lebih dekat dari rata-ratanya 384.000 km.
Menanggapi supermoon, ia juga mengatakan, orang awam sebenarnya sulit melihat penambahan ukuran dan kecerlangan bulan di saat purnama terdekat tersebut.
"Mengapa gambar-gambar di internet menampakkan bulan tampak besar sekali? Sebenarnya itu hanya efek relatif perbandingan bulan dan objek latar depan," ujarnya.
Menurut dia, kejadian jarak bulan terdekat dengan bumi (perigee) adalah peristiwa bulanan, dimana periodenya sekitar 27,3 hari. Sedangkan peristiwa purnama juga kejadian bulanan dengan periode sekitar 29,5 hari.
Karena perbedaan periode ini, perigee tidak selalu bersamaan dengan purnama, tambahnya. Peristiwa perigee yang bersamaan dengan purnama, baru akan berulang lagi setelah 18 tahun, yaitu kelipatan 241 x 27,3 hari yang sama dengan 223 x 29,5 hari.
Bulan pada posisi paling dekat dengan bumi, urainya, memang berdampak pada makin menguatnya efek pasang surut di bumi, terutama pada air laut.
"Air laut akan makin tinggi dalam kondisi ini. Bila itu bersamaan dengan purnama, ada efek penguatan juga dari gaya pasang surut matahari, sehingga efek pasang surut cenderung paling kuat. Tapi bukan berarti bencana," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar