Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma dia berkata: Aku
pernah berada di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu
hari, lalu beliau bersabda:
“Wahai anak kecil, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa
kalimat: Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kau
akan menemui-Nya berada di hadapanmu. Bila kau meminta maka mintalah pada Allah
dan bila kau meminta pertolongan maka mintalah kepada Allah. Ketahuilah
sesungguhnya seandainya seluruh manusia bersatu untuk memberimu manfaat,
niscaya mereka tidak akan memberi manfaat apa pun kepadamu selain yang telah
ditakdirkan Allah untukmu. Dan seandainya mereka bersatu untuk membahayakanmu,
niscaya mereka tidak akan membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah
ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena (penulis takdir) telah diangkat dan
lembaran-lembaran (tempat menulis takdir) telah kering.” (HR. At-Tirmizi no. 2516)
Maksudnya: Takdir tidak akan bisa lagi berubah.
Dalam riwayat Ahmad no. 2666 dengan lafazh:
“Wahai anak kecil, jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu,
jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Ingatlah Dia di
waktu lapang niscaya Dia akan ingat kepadamu di waktu sempit. Jika engkau
meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan maka
mohonlah pertolongan kepada Allah. Telah kering pena dengan apa yang akan terjadi.
Seandainya seluruh makhluk hendak memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu yang
Allah tidak menetapkan padamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan
manfaat kepadamu. Dan seandainya mereka hendak mencelakakan dirimu dengan
sesuatu yang Allah tidak menetapkan atasmu, niscaya mereka tidak akan mampu
mencelakakanmu. Dan ketahuilah bahwa di dalam kesabaran terhadap sesuatu yang
engkau benci terdapat banyak kebaikan, ketahuilah bahwa pertolongan itu
(datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu (datang) setelah kesempitan,
serta kemudahan itu (datang) setelah kesulitan.”
0 komentar:
Posting Komentar