Saat ini, para designer-designer
membuat jilbab yang tipis dan pendek, transparan dan inilah jilbab yang banyak
diminati oleh sebagian remaja dan juga ibu-ibu. Inilah yang mereka sebut
sebagai “jilbab
gaul”. Disamping itu, “Jilbab gaul” dipadukan
dengan kaos dan celana ketat. Inilah yang dimaksud berjilbab tapi telanjang,
yaitu jilbab yang tidak sesuai syari’at alias tidak syar’i.
Lalu, bagaimana dengan jilbab
syar’i?
"Katakanlah
kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya…" (QS. An-Nur : 31)
Bagaimana kriteria jilbab yang
syar’I itu ?
Menutup seluruh badan,
kecuali muka dan telapak tangan.
“Hai Nabi
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang
mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya”. Yang
demikian itu supaya mereka mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab : 59)
Bukan sebagai
perhiasan.
“… Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka” (QS. An-Nur :
31)
Kainnya harus tebal,
tidak tipis.
Harus longgar, tidak
ketat sehingga tidak ada lekukan tubuh yang terlihat.
Tidak berwarna
mencolok
Tidak menyerupai
pakaian laki-laki
Tidak menyerupai
pakaian wanita kafir
Seharusnya memang harus ada rasa
bersyukur dengan perkembangan jilbab saat ini, dibebaskannya menggunakan
jilbab, tapi kebebasan ini bukan berarti “suka-suka gue”, karena berjilbab
adalah perintah Allah dan Allah pula yang menetapkan aturan-aturannya.
Sesungguhnya aturan-aturan Allah yang ditetapkan itu adalah untuk kebaikan
kita. Allah menurunkan perhiasan (pakaian) terbaik kepada wanita muslimah yang
dengannya maka akan terjaga dirinya dari berbagai fitnah. Maka, ketika seorang
lari dari ketentuan-Nya, maka ia telah mencelakakan dirinya sendiri.
Allah menurunkan perintah itu pasti
untuk kebaikan kita para hamba-Nya. Jadi, seharusnya kita mematuhi perintah
Allah.
Ayo kita bersyukur dengan adanya
kebebasan menggunakan jilbab ini, dengan memakai jilbab sesuai syari’at islam.
By : Anissa
Prita Rizkiana/LDK JamaahShalahudin UGM
0 komentar:
Posting Komentar