Permainan Anak Tradisional Di Yogyakarta Dan Sekitarnya

JARANAN
Jaranan bukan permainan kompetitif. Anak-anak membuat kuda-kudaan dari pelepah pisang dan berimajinasi menirukan para bangsawan tempo dulu yang berkeliling kampung menunggang kuda besar dan gagah. Sambil bermain, mereka menyanyikan lagu jaranan.
Lirik lagunya seperti ini:

Jaranan jaranan jarane jaran Teji
Sing numpak Mas Ngabehi, sing ngiring para abdi
Jrek jrek nong, jrek jrek gung jrek ejrek turut lurung
Gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedher
Gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedher


BENTHIK
Benthik membutuhkan alat berupa dua patahan ranting panjang dan pendek. Ranting panjang sebagai pemukul. Pada intinya, benthik memperagakan ketrampilan memainkan ranting kecil dengan memukul dan mengarahkan agar tidak tetangkap oleh lawan.

BEKELAN (BAL BEKEL)
Bekelan mengadu kecepatan menangkap bola dan mengatur bekel. Setiap kali pemain melemparkan bola keatas, sebelum bola ditangkapnya kembali, ia harus mengambil dan mengatur bekel yang lain sesuai urutan permainan. Jika bola jatuh ia kalah.



JAMURAN
Jamuran biasa dimainkan lebih dari tiga orang anak, sebenarnya merupakan sarana bernyanyi dan begembira bersama. Diakhir lagu, para pemain akan membuat sebuah jebakan untuk menangkap salah satu peserta yang bertugas untuk menjadi "pelaku" dalam lagu berikutnya.
Lirik lagunya adalah sebagai berikut:
Jamuran ya ge ge thok
Jamur apa ya ge ge thok
Jamur gajih mberjijih sak ara-ara
Semprat-semprit Jamur apa


ENGKLEK

Engklek mengkombinasikan ketepatan melempar pecahan genteng kedalam kotak-kotak dan kemampuan menjaga keseimbangan, karena saat melewati kotak-kotak yang sudah dibuat, setiap pemain harus melompat-lompat dengan satu kaki diangkat, dan tidak boleh menyentuh garis.

LAYANGAN
Layangan ideal dimainkan di tanah lapang saat musim kemarau dengan angin kencang. Layang-layang yang diterbangkan, bebas diserang lawan dengan cara mengadu tali layang-layang yang telah diberi bubuk pecahan kaca atau benang gelasan. Siapa mampu memutuskan benang lawan dinyatakan menang.


GRAPYAK
Grapyak mengadu keseimbangan dan kekompakan tim. Setiap kelompok biasanya terdiri dari tiga orang anak mengenakan sandal tandem terbuat dari kayu.
Pemenangnya adalah kelompok yang tidak terjatuh dan tercepat mencapai garis akhir.

0 komentar:

Posting Komentar